Tugas 3 - SOW

 

Pada kali ini, saya akan menjelaskan statement of work dari studi kasus Mokapos

I. Tujuan

Tujuan dari project Mokapos adalah menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami oleh para pelaku UMKM, seperti membantu hal transaksi, manajemen barang dan karyawan, menyediakan kemudahan pembuatan laporan penjualan, hingga kemudahan bantuan pinjaman modal.

II. Latar Belakang
A. Problems

• Kesulitan memantau pemantauan penjualan harian secara real-time
• Mesin kasir yang tidak efektif, memakan tempat, berat, dan tidak fleksibel
• Pembayaran manual memerlukan ketelitian dan waktu yang lama
• Manajemen item/inventori yang membutuhkan banyak tenaga dan waktu
• Kesulitan saat memantau data penjualan dan data transaks

B. Opportunity

• Adanya sebuah sistem kasir yang lebih terstruktur.
• Meningkatkan efisiensi dalam usaha
• Memudahkan untuk memantau laporan penjualan.
• Memanajemen usaha dengan efektif
• Pemanfaatan teknologi digital

III. Scope

A. Stakeholders

• Pemilik UMKM
• Karyawan
• Pelanggan
• Pemilik Mokapos
• Karyawan Mokapos

B. Process

      1. Studi Kelayakan

Dalam studi kelayakan ini sangatlah penting untuk diperhatikan dan dilakukan, karena akan menjadi acuan untuk membangun proyek ke depannya.

      2. Desain Fungsi

Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), desain file, desain tabel, relasi tabel dsb sehingga membentuk sistem lengkap sesuai dengan fungsi-fungsi bisnis yang dikehendaki.

       3. Pembangunan dan Pemrograman

Dalam hal ini, coding tentunya sangat berperan penting, dan diperlukan sebagai dasar pembuatan sistem-sistem pada aplikasi, yang nantinya dapat mewujudkan sketsa/desain fungsi yang telah dibuat dan direncanakan diawal.

       4. Pengujian

 Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan telah benar dan sesuai dengan yang direncanakan diawal. Pengujian juga dilakukan untuk mencoba fungsi-fungsi/fitur yang telah diprogram ke sistem, apakah berjalan dengan lancar atau tidak, sehingga kita bisa mengetahui keterbatasan dan kelemahan sistem, baik sistem lapangan (offline) maupun online.

       5. Pelatihan

Sebelum diluncurkan secara resmi, pihak pekerja proyek bertanggung jawab untuk melatih user (pemilik UMKM) yang ingin menggunakan aplikasi ini nantinya. Selain itu, pihak pengembang juga wajib untuk memberikan informasi yang benar dan terbuka sehingga tidak ada kesalahpahaman yang menyulitkan user ke depannya.

IV. Project Approach

A. Method

Waterfall Model

B. Deliverables

Perangkat lunak yang dibuat dari web dan app mobile Mempunyai fitur yang menangani masalah pengelolaan keuangan, kasir, barang, dan bahan

C. Locations

Seluruh Indonesia

V. Managerial Approach

A. Team

• Project Manager yang bertugas mengkoordinasi jalannya proyek, meliputi alokasi waktu, dana, dan kebutuhan program
• System Analyst yang bertugas menganalisa karakteristik dan kinerja system
• Programmer yang bertugas membuat dan mengembangkan program yang tepat sesuai alokasi dana, waktu serta kinerja system yang ada

VI. Parameter Pencapaian

   A. Kriteria Pencapaian

Sistem bisa dikatakan berhasil jika mencapai hal-hal berikut, pelaku/pemilik UMKM dapat mengawasi dan me-manage seluruh usahanya dengan lebih mudah, efisien, dan cepat, baik dalam hal transaksi, pencatatan/pembukuan, informasi jumlah stok produk beserta harganya, kondisi cabang (antar tempat usaha), peminjaman modal, dan juga mudah dalam mengelola dan memantau perkembangan arus kas secara realtime.

    B. Asumsi

Aplikasi berjalan dengan kinerja yang baik, lancar, mudah dipahami dan cepat. Pelaku/pemilik UMKM lebih mudah dalam mengatur dan mengelola usahanya. Membantu proses transaksi agar lebih mudah dan efisien bagi para pelaku/pemilik UMKM.

     C. Resiko

Dalam pembuatan proyek ini, akan membutuhkan jangka waktu yang panjang dan cukup lama. Dan jika proyek tidak berjalan dengan baik, maka akan dapat mengubah target waktu yang telah ditentukan, dan bisa selesai lebih lama lagi jika proyek tidak terkontrol dengan baik.